Malang, 1 oktober 2010

malam ini saya belum bisa menutup mata, hanya berhadapan dengan layar komputer. entah kenapa, malam ini, saya begitu takut, saya begitu cemas, saya merasa sendiri walaupun beberapa orang disekitar saya, saya khawatir yan berlebihan, saya tau, saya sadar, saya belum betah dengan tempat dimana saya sekarang. saya ingin pulang, saya ingin pulang,,,

Malang, 23 September 2010

“Semoga Sang Mawar dijaga oleh Matahari yang bermahkotakan embun”

Sudah 3 hari aku berada di malang sejak akhir masa liburan Iedul Fitri kemarin. Sebenarnya tidak ada yang terlau beda dengan tempat tinggalku disini. Yang berbeda adalah pikirianku masih tertinggal sepenuhnya di Palembang dan Bandung. Mengingat banyak sekali Idolaku disana. ^__________^ Bukan artis sih, tapi hanya beberapa orang yang selalu kunanti senyumannya, tangisannya, curah pendapatnya, cerita dari hati mereka, bahkan kalau bisa kedekatan mereka denganku. Mereka orang biasa yang membuat perubahan besar dalam hidupku, mengajarkanku banyak BAB PERUBAHAN, menyadarkanku tentang WAKTU, dan banyak hal tentunya.

Sebenarnya terasa berat ketika melihat orang yang kita sayangi pergi menghilang perlahan. Melihat raut di wajahnya yang terbias oleh jarak yang dibawa oleh Bis atau Kereta Api. Seperti nafas yang terbang ke surga secara perlahan, makin lama aku merasa makin bodoh meninggalkan mereka. Tapi setiap Bunga pasti punya kelopak dan duri yang dapat melindunginya. sehingga aku dapat memilih PERGI dan tenang karena mereka ada yang melindungi.

Tuhan…kau mendengarku kan?!he3..kau masih di langit untuk menjaga Kami kan?!..^____^ he3 becanda..

aku hanya ingin meminta lagi padaMu, Tolong Jaga orang-orang yang kusayangi, sehatkan jiwa dan nurani mereka, bebaskan mereka dari belenggu-belenggu dunia yang kadang terlalu kuat mengurung, sadarkan mereka ketika mereka salah, belai hati mereka sehingga menjadi lembut bagi orang disekitarnya, kuatkan tekad dan usaha mereka sehingga mereka paham bagaimana cita-cita dapat terwujud, baringkan mereka dalam pangkuanMu ketika lelah melanda malam, temani mereka ketika mereka kehilangan arah, selalu lindungi mereka ketika kejahatan ingin memeluk mereka. Doaku adalah doa yang biasa, tapi aku sangat memohon untuk itu. Tuhan, jangan jauhkan kami di BumiMu yang luas, dari LangitMU yang terbentang, dan dari BintangMu yang menunjukkan arah.

Hilangnya Sayap Bumi

Tersenyumlah ketika mereka melihatmu

Karena mereka berada dekat dengan mu

Menangislah ketika mereka menutup mata

Karena mereka berada jauh dari mu

—-

Dia adalah sosok terang dalam kegelapan

Bagai pecahan logam yang memecah kesunyian dan kediaman

Bagai deru ombak yang menghentakkan batu karang

Bagai angin yang pelan-pelan membawa pesan

—-

Tentang CIta

Assalamualaikum

Dari Dialog setelah sahur…^_____^V

Terakhir kali aku mendengar cita-cita ibu tentang beliau ingin sekali memiliki anak yang belajar agama di pesantren dan hafidz Al-Quran atau seorang penghapal Al-Quran sekitar 1 tahun yang lalu. Tapi baru kemarin ini ibu menyebutkan cita-citanya itu lagi, ditambah dengan alasan kenapa beliau ingin sekali anak yang berjuang total di jalan agama. Bagiku dulu itu terdengar seperti cita-cita yang biasa, mungkin hanya sekali lewat saja.

More

Curi Pendapat..cuma sedikit ko!!hehe

heemmm..dari mana ya mulainya??!
akhir-akhir ini aku seringkali ditanya oleh seseorang beberapa pertanyaan,
seperti “mau kemana hari ini?” “mau ngapain setelah kuliah?” “mau kemana hasbis ini?”
..sebetulnya itu kan seperti common question dikala seorang laki-laki dan perempuan
menjalin hubungan yang serius dalam jarak jauh..tapi kenapa yah?! pertanyaan-pertanyaan
tadi tidak pernah terdengar sebagai bentuk perhatian di telingaku,hanya seperti
gangguan yang terdengar nyaring hingga ke hati..Hueeeekk!!!lebay mode:ON

Kesederhanaanlah yang aku impikan dari dulu, mencintai dengan sederhana (puisi siapa ya?!^^)
diterima dengan sederhana, memuji dengan sederhana, dan menghormati dengan sederhana,
walaupun memang aku belum pantas untuk dicintai, diterima, dipuji, dan dihormati.
paling tidak itu sedikit saja penghargaan kalau aku ada….hehe
jadi “feeling down and low!”T_____T

Yaaa,,sejauh ini aku tetap berusaha juga untuk menerima pertanyaan-pertanyaan tadi,
walaupun harus dengan sekuat hati menahan beragam bentuk perasaan yang campur aduk…
engga apa-apa juga, yang penting dapat dibaca dan diterjemahkan sebagai bentuk
perhatian yang positif…karena sampai saat ini aku masih percaya dalam perhatian
pasti ada kasih sayang (walaupun secuil!!!)^_^V..hemmmm

STATISTIKA…hehe

sebenarnya kalo mau dipelajari dengan tekun, kaya’a ga ada hal yang gak bisa kita pelajarin… engga terkecuali statistika, mata kuliah yang udah jadi momok sebagian besar mahasiswa kampusku di Malang..(ketauan deh..hehe) Dasar emang aku saja yang “low of interest” ke statistik, jadi’a tiap denger kata itu langsung aja dapet “panick atack” alias mendadak dangdunt nih perut alias mules..T.T More

Dengan sederhana…

aku melihat kaca bentuk tanpa rupa

Dia membingkai aku yang lemah dan tak berdaya

Diantara dua nafas kami saling menatap

Diantara beda dunia kami saling memahami

—-

Deru hujan basahi bumi

Terkadang pelan mencaci kehidupan

Tapi terkadang sangat deras

Ingin menenggelamkan

Bersandar pada keselarasan

Tak juga kutemui alasan

Cerita ini bersambung

Pada monolog yang mengambang

Burung-Burung Kertas

Mengepak langit sendirian terbang meninggi

Aku tak mau kehilangan sekali lagi

Panorama berbau angin syurga

Dihimpit oleh jarak yang mendesak waktu

Aku ada dan dia ada

Pada langit yang berbeda kami sama berkarya

Ingin kukirim surat pertanda aku masih cinta

Tapi nanti, nanti saja, kalau rindu ini sudah tak mampu lagi bercerita

Mimpi Itu Bagai Cambuk Hati

Kalau kau tidak mau tau

Itu hakmu untuk tau

Tapi kalau kau mau tau

Itu hakku untu jaga qalbu

——–

Bukan egois atau pragmatis

Tidak juga sinis atau benci

Aku hanya jaga jalanku

Tegak lurus dengan jalanmu

——–

Aku tau kau sudah didepan, jauh didepan

Dan aku masih ada di belakang, masih jauh dibelakang

Tapi aku yang paling tau jalan kita berdua akan menyatu

Pada sudut yang suatu waktu akan bertemu

———

Aku habiskan peluhku saat ini

Hanya utnuk mengejar dan mengejarmu

Aku masih percaya diri

Karena aku tau

Kau menungguku di depan sana

Selalu berharap untuk aku memimpinmu.

——————-

Hidup tak Mungkin Sendiri

Jika akhir hari memang harus tertidur

Aku ingin hari ini jangan berakhir

Biar juga besok atau lusa datang agak terlambat

Sadar, aku masih ingin memandangmu

tanpa perlu kau tau bagaimana

Biarlah kau tertidur dan meninggalkan aku disini

Tapi biarkan aku juga memandangmu selamanya

——————–

Hingga mimpu menjemputmu pergi

aku kan terjaga memelukmu dari dingin

hingga tulang-tulang ku tau bagaimana pengorbanan

dapat melukai diri ini

karena hidup tak mungkin sendiri

Aku ingin ikut mati

—————-

Previous Older Entries